Sabtu, 26 Desember 2009

TERUS BERAMAL


“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lainnya”. Keterangan ini menegaskan agar kita melakukan aktivitas dan kerja tidak mengenal kata henti dan istirahat, artinya bahwa setelah menunaikan tugas dan aktivitas maka cari aktivitas dan kerjaan lainnya…!!
Karena pada hakikatnya, amal tak akan pernah usai dalam kehidupan didunia ini. Selama hayat masih dikandung badan maka jangan berhenti dalam beramal, berbuat, bekerja dan beraktivitas terutama untuk meraih dan menggapai ridho Allah Swt.
Tidak dipungkiri lagi bahwa tabiat seorang mukmin sejati adalah berbuat, berbuat dan terus berbuat. Sehingga seluruh waktunya selalu diukur dengan produktivitas amalnya. Karena itu diam tanpa amal menjadi aib bagi orang yang beriman. Mereka harus mencermati peluang-peluang untuk selalu berbuat. Maka perlu diingat bahwa “menganggur”dapat menjadi pintu kehancuran. Tidaklah mengherankan bahwa banyak ayat maupun hadits yang memberikan motivasi dan rangsangan agar selalu berbuat dan menghindari diri dari sikap malas dan lemah untuk berbuat. Untuk itu Rasulullah Saw, menyegerakan para sahabatnya untuk melanjutkan agenda lainnya sebab bila tidak, yang terjadi adalah peluang konflik dan friksi antar sesama atau akan disibukan dengan hal-hal sepele. “Pikiran tak dapat dibatasi, Lisan tak dapat dibungkam, anggota tubuh tak bisa diam. Karena itu jika kamu tidak disibukan dengan hal-hal besar maka kamu akan disibukan dengan hal-hal kecil”. (AbdulWahab Azzam).
Ritme kehidupan orang yang beriman selalu terus berada siklus hidup yang selalu berputar maka sesudah selesai menunaikan satu tugas maka ia harus menyiapkan dirinya untuk menunaikan tugas besar lainnya. Siklus yang demikian dapat menyehatkan diri dan amalnya karena ia dapat memanfaatkan waktunya dan dapat mengukir goresan indah dalam waktunya. “Maka apabila kamu telah selasai dari satu urusanmaka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”.
Bila perjalanan amal yang begitu panjang sering terjadi dalam kehidupan ini maka tidak ada pilihan lain kecuali mempersiapkan diri untuk mengarunginya. Salah satu persiapan yang amat perlu dimiliki adalah sikap tidak pernah lelah dalam amal. Karena sikap lelah dan terus merasa lelah akan memperkecil potensi produktivitas dan akan menggerogoti energi untuk berbuat. Maka kita perlu mengantisipasi dan memerangi kelelahan kita. Bisa dengan recovery tarbiyah dengan mendisplinkan diri dalam menerapkan manhaj. Rasulullah Saw pun menyuruhnya “Rehatkanlah hatimu karena hatimu tidakterbuat dari batu”.
Untuk meningkatkan kualitas amal yang senantiasa berkelanjutan, dibutuhkan suatu pemahaman bahwa hidup adalah untuk beramal bukan untuk berleha-leha,karena istirahat yang hakiki adalah di Syurga, “Dan tidak semata-mata Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat : 56). Selain itu kita pun harus memahami bahwa yang dapat menjadikan diri kita mampu dan kuat tidak lain karena hubungan yang kaut pula pada Allah SWT.

Jumat, 18 Desember 2009

TAHUN BARU 1 MUHARAM


Suatu hari khalifah Ali bin Abi Thalib berkirim surat kepada salah seorang pejabatnya yang ada di daerah. Surat tersebut berisi pesan-pesan (wasiat-wasiat) beliau yang cukup banyak, di antaranya beliau berwasiat.
“ janganlah kesukaanmu yang sangat pada segala sesuatu yang paling dekat dengan kebenaran, paling luas dalam keadilan, dan paling meliputi kepuasan kaum elite. Adapun kemarahan kaum elite dapat diabaikan dengan adanya kepuasan rakyat banyak. Sesungguhnya rakyat yang berasal dari kaum elite ini adalah yang paling berat membebani wali negeri dalam masa kemakmuran, paling sedikit bantuannya di masa kesulitan, paling benci keadilan, paling banyak tuntutannya, namun paling rasa terima kasihnya bila diberi, paling lambat menerima alasan bila ditolak, dan paling sedikit kesabarannya bila berhadapan dengan berbagi bencana..” (nahjul Balaghah : 98-99).
Pesan khalifah Ali kepada pejabatnya tersebut, kalau kita amati benar-benar, adalah karena didasarkan pada rasa tanggung jawab yang demikian tinggi sebagai pemimpin umat (bangsa), serta didasarkan pada analisisnya terhadap kepemimpinan sebelumnya.
Tanggung jawab seorang pemimpin sungguh berat sekali, di antaranya selain dia berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan, dia juga berkewajiban membawa rakyatnya kepada kehidupan yang aman, damai dan sejahtera. Namun melaksanakan tanggung jawab tersebut tantangannya cukup berat diantaranya datang dari kaum elite. Mereka – kata Ali – adalah yang paling membebani wali Negeri ( Para Pejabat) di masa kemakmuran dan paling sedikit bantuannya (solidaritas sosialnya) dimasa kesulitan, paling benci terhadap keadilan dan paling sedikit rasa terima kasihnya.
“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan kepada kamilah kamu dikembalikan”. (Al Anbiya : 35).
“Manusia yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat mati serta perbanyak persiapan menghadapinya”.
Semoga negeri kita dijauhkan dari orang yang digambarkan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib dan menjadi negeri yang aman, damai dan sejahtera , Saudaraku….mumpung masih ada kesempatan, mari evaluasi diri kita sejauh mana persiapan untuk menghadapinya…..
……………………………………SELAMAT TAHUN BARU 1 MUHARAM 1431 HIJRIAH……………………………………

Sabtu, 05 Desember 2009

UNTUK SUAMIKU


Aku tidak ingin engkau menjadi apapun didunia ini
Kecuali menjadi suamiku
……
Tidak menjadi pemimpin hebat seperti hitler yang ambisius dan rakus
Yang menjadikankan orang-orang yang dicintai nya tumbal ke agungannya

Tidak menjadi seperti Columbus yang membawa bahtera nya ke tanah impian
Tanpa tahu tujuannya…
Tidak menjadi pujangga hati seperti Gibran yang pandai bermain kata hingga menjadi pujangga spanjang zaman
Tidak menjadi pelukis nan agung seperti Picasso yang begitu indah melukis senyum monalisa
Tidak menjadi miluener kaya raya yang harta nya tak habis di makan waktu
Aku hanya ingin engkau menjadi lelaki sederhana…
Yang bisa menjadi pemimpin, panutan dan cinta keluarga.